Hobiaku menulis dan imajinasi.. Aku salurkan disini dan aku ciptakan blog ini jadi kumpulan puisi karangan aku sendiri.. Karena aku butuh sampingan untuk menghasilkan uang dari hobi ku.. Syukur ini juga bermanfaat bagi semua pembaca yang buka blog ini..

Kangenku pada Kampung Halaman Kita, Ibu Ibu, sunyi hutan jati tak lagi mampir di hati gemericik air kali tak lagi menetes pada mimpi malam tak lagi berhias tembang-tembang kinanti sebab aku telah dipanggang matahari. Ibu, anakmu sesorang diri tersesat di antara pilar-pilar baja dan taring kota. gemericik air kali belakang rumah melambai-lambai amben kecil di bawah pohon mangga di pekarangan rumah menunggu pangkuan ibu dan tembang kinanti saban senja begitu merindu ibu, air mata menetes menikam sampai palung hati Puisi Kangenku pada Kampung Halaman Kita, Ibu Karya Tjahjono Widarmanto

ahibu tetap hadir di rongga dada kami. Puisi Rindu Kampung Oleh: Heru Widhi Handayani. Sejenak di kampungku duduk-duduk di atas jerami melihat petani dengan tawa renyah menyapa dengan senyum ramah. dan bau lumpur itu anugerah mengikat ingatanku akan kedamaian bahwa kampungku belum tergilas zaman. PUISI PADAMU KUSAMPAIKAN Oleh: Bayu Aji Anwari Kami sudah merangkum beberapa Contoh Puisi tentang Rasa Kangen untuk anda. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa. Kumpulan Puisi tentang Kangen karya Penyair Terkenal tapikenapa kangen ini seperti tak sabar ingin segera bertemu kawan lama: PISANG adakah ia kangen padaku? Puisi ini pernah dimuat di buku kumpulan puisi Nubuat Labirin Luka: Antologi Puisi untuk Munir (2005) dan buku kumpulan cerpen Untukmu, aku melihat airmata seorang ibu yang mendidih di irak meski dengan kebohongan yang sama kali dibacaKEPADA IBU DI KAMPUNG Dari sudut kota yang mengabur Mengapakah senyummu tak pernah gugur Tergambar setiap kali malam kehujanan Nyala perapian bagi jantung yang kedinginanAdvertisements Pabila sendirian Selalu kutemukan kalimat baik untuk menemui kau Meski dengan larik yang kacau Kaulah bagiku segala kicau Maka bolehkah aku menjadi hijau bagi pagimu Menjadi doa untuk kangen yang terus tumbuh? Yogyakarta, 2021. MENDAKI Kubutuhkan senja sore hari Untuk menerangi jalanan berlubang yang senyap puisi Ranting kering di tiap sisi Menumbuhkan pucuk-pucuk deduri Jika dalam waktu yang bersamaan Kakimu tersangkut bebatu Begitu juga hatimu tersandung kangen yang sungguh Gapailah hatiku segera Kulindungi kau dari ancaman segala bahaya Sebelum petang tiba Kita mesti sampai di puncak bersama Mengistirahatkan lelah dari sepi yang berliku Sambil lalu Mengabadikan cahaya bulan yang jatuh Yogyakarta, 2021. PERIHAL DINI HARI Kini aku mengerti Mengapa ayah seringkali terbangun dini hari Bersandar di kursi yang sebenarnya tak pernah kami duduki Memutar instrumentalia rumit Dan tersenyum memandang cahaya langit Sebegitu cintakah ia pada malam Sampai harus merayakannya sendirian Tapi Kosong Setiap kali kuintip dari daun pintu Ternyata ayah menggali lubang tak hanya satu Di halaman Biar bangkai hujan tak ketahuan Agar dadaku merdeka dari kesedihan ; ternyata ayah adalah malam itu sendiri Memelukku dengan tangan-tangannya yang sembunyi Yogyakarta, 2021. ilustrasi Ibu dan Anak Karya Subroto; Adabanyak alasan kenapa kamu masih kangen jakarta saat pulang kampung. Secara ga sadar kita bakal bilang 'kapan pulang?' untuk menyebut pulang kampung. atau sengaja ga mau sadar kalo kita dijakarta itu 'hidup' dan di kampung halaman itu 'liburan'. Kalau dilihat dari proporsi waktu kita dirumah sama di perantauan, kalimat sebelumnya bisa
Friday, June 12, 2015 Puisi merindukan kehadiran ibu. Seorang anak yang sayang pada ibunya ketiga berada jauh pastilah merindukan kehadirian ibu disisinya, sebab ibu dan anak memiliki keterikatan batin yang kuat. sehingga kita berada jauh dari ibu, ibu akan selalu teringat. Merindukan seorang ibu adalah hal yang waja bagi seorang anak, karena ibu merupakan sosok yang yang paling berjasa dalam kehidupan kita sebagai anak, bberkaita tentang ini, dua puisi rindu kepada ibu kali ini, di beri tema puisi merindukan ibu, adapaun masing masing judul puisinya antara seikat rindu untuk ibu Puisi kerinduan sang ibu Salah satu penggalan bai dari dua puisi merindukan ibu tersebut "dari anakmu dengan tulus Panjatan doa yang tiada putus Semoga anakmu dalam kebaikan menerus Menggapai mimpi yang dulunya pupus, Guratan rindu di wajah Ibunda terlihat begitu dalam Menghentikan riang ananda diujung malam". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisi dengan temma merindulan kehadiran ibu berikut Seikat Rindu Untuk Sang Ibu Oleh Imam Abdullah El-RashiedTermohon... Termohon dari anakmu dengan tulus Panjatan doa yang tiada putus Semoga anakmu dalam kebaikan menerus Menggapai mimpi yang dulunya pupus Berharap... Berharap hati terus terikat Dengan dirimu walau berjarak Membuat Rindu terasa berat Semoga berjumpa di sukses kelak Rindu... Rindu padamu kian menumpuk Masa nan jauh harap dirujuk Terpisah jarak bukanlah buruk Tangis... Tak kuasa diri membendung tangis Setelah hati terasa diiris Karena Rindu tiada ditepis Tarim, 12 Juni 2015Puisi Kerinduan Sang Ibu ‪‎Kiong‬Guratan rindu di wajah Ibunda terlihat begitu dalam Menghentikan riang ananda diujung malam Bergegas cari temali tuk lipur lara Bundanya Batin sudah terikat, tapi itupun tak cukup jua Karena rindu, panas dingin Ibunda dibuatnya Sekejap Bunda terpaku Merasa risih ananda tak lagi menyatu Rumah itu bisu, tapi kenangannya tak diam dikepala itu Sebuah f0to gagahnya mengg0da Ibu Kembali mundur masamasa ananda menyusu Minta hidup pada ibu. - Demikianlah puisi merindukan kehadiran ibu. Simak/baca juga puisi ibu dan ayah yang lain di blog ini. Semoga puisi kerindua ibu di atas dapat menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi ayah dan ibu. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
dijantung yogyakarta barisan rindudendam menghela anginmu terjaring di kampus tua tertanam cinta terdera di surut hari mencari debar puisi di hati. 7. Seremoni. dengan mata pena kugali gali seluruh diriku dengan helai helai kertas kututup nganga luka lukaku kupancing udara di dalam dengan angin di tanganku begitulah, kutulis nyawaMu senyawa

Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 104031 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d826ec068dc0bb6 • Your IP • Performance & security by Cloudflare

Katakata kangen keluarga di kampung bikin hati menjadi haru kumpulan kata kata buat keluarga yang j Puisi Rindu Kampungku - Puisi ini mengisahkan kerinduan seseorang akan kampung halamnnya, setiap orang mempunyai kampung halaman yang menyipan banyak sekali kenangan ketika masa kecil bersama keluarganya, banyak sekali moment yang indah yang dialaminya dikampung halaman, Bagi sahabat pembaca semua yang sedang rindu pulang Kampung dibawah ini penulis akan memberikan bebebrapa contoh puisi-pusinya mudah-mudah bisa membantu untuk mewakili ungkapan hatinya yang belum bisa pulang kampung halamanya. 12+ Contoh Kumpulan Puisi Rindu Kampungku Puisi di bawah ini merupakan puisi yang bertema keindahan dan suasana kampung halaman yang selalu menimbulkan rasa kangen. baca juga Kumpulan Pantun Ucapan Hari Pahlawan Kumpulan Pantun Ucapan Idul Adha Kumpulan Pantun Gokil Lucu Puisi Rindu Kampung Halaman Dari jarak yang teramat jauh Aku mengirim pesan rindu Yang kubisikkan pelan Lewat butiran air hujan yang turun Di kota perantauanku Semoga pada saat yang sama Tetesan hujan pun jatuh Di kampung halamanku Di desa kecil di lereng pegunungan Hujan di kotaku hujan pertama setelah kemarau panjang tetesannya menimpa tanah Meniupkan aroma tanah Yang begitu menggoda Mengingatkanku pada tanah pekarangan Belakang rumah Di sanalah kehangatan keluarga tercipta Ayah mengajari kami menanam bunga dan pepohonan Kami berdua Baca Juga Kumpulan Puisi Minta Maaf Kepada Pacar Aku dan adik giat membantu ayah Ibu menyiapkan sarapan dan minuman segar Kaca jendela semakin basah dengan air hujan Rinduku pada kampung halaman Semakin tak tertahankan Bilakah kujumpa Ayah Ibu Pada gelap malam yang sepi Bulan purnama memendarkan cahaya lembutnya Sebagian terhalang pepohonan Melemparkanku ke dalam kerinduan Pada ayah Ibu nun jauh di sana Aku mengaduh merintih Mendendangkan lagu rindu Pada rumah ayah ibu dengan segala suasananya di mana suka duka terjadi di setiap sudutnya Terkenang akan masa kecilku Bermain bercanda bercengkerama dengan adik dan kakakku Sesekali kami bertengkar hebat Hingga Ibu datang memisahkan kami Yang sudah berurai air mata karena takut Lalu mendekap kami ke dalam peluknya Kami semua tenang, damai Dan bercanda kembali Ayah Ibu, aku rindu ingin pulang ke kampung halaman Lalu bersujud di kakimu Agar damai dan tenang hidupku Hidup kami Pulang Kampung Di stasiun Tiba jua kereta yang akan mengantarku pulang Ke kampung halaman Bergegas masuk ke gerbong kereta Aku duduk termangu memandang keluar melalui kaca jendela Yang sedikit basah Saat kereta mulai berjalan Hatiku tak karuan Terbayang-bayang wajah ayah ibu Yang pasti sudah sepuh Gemuruh dalam dada seakan tak kuasa Menahan rasa rindu untuk segera pulang Ayah Ibu Aku tahu aku tak berbakti Pergi merantau tanpa restumu Bermodal keyakinan dan optimisme Dan pasti doa-doa kalian Kini aku kan pulang Tuk memohon ampun dan maaf Atas segala kenekatan selama ini Mudah-mudahan pintu rumah Selalu terbuka untuk putramu Yang selalu ingin berbakti kepadamu Demikianlah 12+ Kumpulan Puisi Rindu Kampungku,semoga dapat bermanfaat. Terimakasih SajakKampung | Karya Hendy CH Bangun. Elegi Batukarang. Sajak Bencana | Puisi Bertema Bencana Alam Surat Tua Puisi Eka Fendri Putra. Karya Eka Fendri Putra | Dinding. Puisi Kangen | Noor Sam. Menempuh Garis Cinta. Menanti Kabar. Puisi Di Kegelapan Malam | Noor Sam. Getaran Jiwa. Puisi Dibawah Purnama. Puisi Topeng | Noor Sam. SEBUAH MIMPI
Ilustrasi Ibu. Foto FreepikSetelah menemani si sulung menulis sebuah puisi tentang ibu untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia, Mama tiba-tiba teringat tentang hobi Mama berpuisi. Walaupun belum sejago Chairil Anwar ataupun Sapardi Djoko Damono, Mama udah suka banget menulis puisi sejak SMA untuk membahasakan perasaan yang terkadang sulit Mama ucapkan langsung kepada orang-orang pada malam harinya Mama membuka salah satu buku kecil dengan sampul berwarna cokelat yang menjadi buku catatan khusus puisi-puisi yang pernah Mama tulis. Setelah anak-anak dan suami tertidur, Mama membuka lembar demi lembar dan puisi untuk ibunda di kampung halaman, puisi yang membuat Mama jadi kangen masa tersebut merupakan salinan dari puisi pendamping kado ulang tahun yang Mama berikan kepada ibunda saat beliau berulang tahun Menulis Puisi tentang Ibu. Foto FreepikBiar Mama-Mama enggak penasaran dengan puisi mengharukan itu, Mama dengan senang hati membagikannya di tentang IbuKali ini, kuperkenalkan kepada duniaseorang wanita bermata teduhyang dalam tatapnya aku temukan adalah embus nafas yang membuat sesak melegaDia adalah tabah yang tak pernah mengenal batasserta segala doa-doa baik yang gemar menyentuh semogaKali ini, kuperkenalkan kepada duniaWanita tangguh yang pada telapak kakinyapantas dibangunkan Tuhan sebuah surgaWanita yang selalu membuatku percayamenjadi seorang ibu adalah pekerjaan paling muliaNah, itu dia Ma puisi yang Mama tulis pakai hati untuk ibunda tercinta yang berulang tahun. Kalau dibaca ulang seperti sekarang, Mama jadi terjebak dilema di antara ingin memutar waktu dan enggak rela untuk meninggalkan masa-masa indah seperti sekarang setelah menjadi Ibu dan Anak. Foto FreepikKalau ada Mama-Mama yang bertanya, gimana sih bisa menulis puisi? Jawaban yang paling harus dicoba adalah membiasakan membaca puisi. Percaya enggak percaya, dari kebiasaan membaca, kita ikut memaksimalkan pengetahuan seputar kosakata yang bisa diolah untuk menciptakan puisi yang menyentuh hati. Dari yang Mama tahu, diksi atau pilihan kata memang menjadi modal utama untuk menulis puisi-puisi indah yang dapat membuat para pembacanya dibalut Mama juga mau memberikan salah satu puisi favorit Mama yang masih bertema tentang ibu. Ini merupakan salah satu puisi karya Amir Hamzah, seorang sastrawan ternama yang karya-karyanya menjadi bagian dari kekayaan budaya dan bahasa Indonesia. Sebelum penasaran, yuk langsung disimak aja Ma puisinya di bawah Ibu dan Anak. Foto FreepikIbuku dahulu marah padakuAku pun lalu merajuk piluMatanya terus mengawas dakuwalaupun bibirnya tiada bergerakMukanya masam menahan sedanHatinya pedih kerana lakukuMenurutkan setan, mengkacau-balauJurang celaka terpandang di mukaKusongsong juga - biar cederaBangkit ibu dipegangnya akuDirangkumnya segera dikucupnya sertadahiku berapi pancaran nerakaSejuk sentosa turun ke kalbuberpadu satu dalam dirimumengawas daku dalam duniaIlustrasi Kebahagiaan Ibu dan Anak. Foto FreepikBagaimana menurut Mama-Mama puisi karya Amir Hamzah di atas? Kalau menurut Mama sih, membaca puisi berjudul “Ibuku Dahulu” akan membawa kita bernostalgia pada masa kecil ketika melakukan kesalahan dan diharuskan menghadapi kemarahan ibu. Bagaimanapun tingkah kurang baik kita, ibu selalu dengan tabah menghadapinya dan membuat kita menyesal melakukan kesalahan. Puisi yang ditulis pada November 1937 dan diterbitkan oleh Pujangga Baru itu punya kesan yang mewakili perasaan banyak anak kan, Ma?Itulah Ma curahan hati sekaligus pengalaman singkat dari Mama serta salah satu puisi tentang ibu karya sastrawan besar Indonesia. Semoga ada manfaat yang bisa diambil ya, Ma.
AkuKangen. Aku kangen main kelereng Main lompat tali atau galah asin Mencari ikan di sawah atau dimarahi pemilik pohon mangga. Aku kangen main petak umpet Sampai magrib Lalu dimarahi Ibu dan diberi cerita seram sandekala. Aku kangen main tonjok Dengan si Heru, atau si Arman Besoknya, aku minta maaf Dan akur lagi Setengah jam kemudian, main Kangen Ibu 1 di tengah belukar baja, hutan beton yang merajam dada aku ingin kembali ke pelukanmu, ibu betapa perihnya mengenang bau gerai rambutmu, belai lembut tanganmu dan putih kasih matamu bayanganmu, ibu. melindap di hati seperti mercu suar melambai pada para mualim yang sunyi seperti bulan langsir di kaki malam yang pernah beranjak ke pagi seperti pelangi melambai di tepi horison mengucap selamat tinggal pada hujan pelukanmu masih terasa di lenganku yang selalu ringkih jauh dari tanganmu sedang sampanku makin jauh melaju meluncur dalam kabut yang tak pasti O, kangen yang tak pernah damai dalam hati membuat lambungku nyeri tak bisa lagi menemani ibu menanak nasi atau mendendangkan kinanti ibu, kangenku kini jadi uap terbang perlahan meninggalkanku sendiri dalam perjalanan tak pernah selesai wajahmu berada di tapal batas kampung halaman sedang aku berdiri di seberang tapal batas pesisir lain ufuk yang berbeda, begitu luas dan sunyi sampanku meluncur di tengah belukar baja dan hutan beton peta yang tak miliki batas saat tanganmu begitu jauh melambai melepaskanku dari mata air tempat menyusu perih kangen membiakkan pilu tanpamu, ibu, aku nahkoda tak berlampu tanpa pelampung dan dayung tak bisa menerka cuaca, angin, dan daratan ibu, ingin kukenalkan kenangan tentangmu Kangen Ibu 2 mendekap kangen ibu seperti menatap rimbun ingatan kangenku tak berucap jadi isyarat yang samar berasap o, alangkah gairahnya memuisikan seribu tahun kangen ini, ibu hanyalah puisi yang sanggup merumuskan kangen hanya puisi yang sanggup mengabadikan kangennya anakmu. Puisi Kangen Ibu Karya Tjahjono Widarmanto DIBUKITTINGGI. Di Bukittinggi Kau baluti rindu dengan selimutmu yang kedinginan Memeluk diri sendiri dalam pekerjaan yang menguras hati dan tenaga: menunggu. Aku pulang, telah sampai di rumah ibu Hendak menemuimu Dengan sepeda motor pinjaman paman yang baik hati Bersama rindu, aku mulai perjalanan
Puisi sedih untuk ibu yang jauh di kampung adalah rangkaian kata kata untuk ibu tersayang dan cerita puisi untuk ibu yang jauh di kampung, menjelaskan kerinduan seorang anak kepada ibu dikampung cerita puisi rindu untuk ibu dalam untuk ibu yang jauh di kampung yang dipublikasikan berkas puisi, apakah puisi sedih untuk ibu yang jauh dari anaknya bercerita seperti puisi untuk ibu sedih menyentuh hati atau puisi sedih untuk ibu yang sudah lebih jelasnya puisi sedih menyayat hati untuk ibu, disimak saja puisi ibu berikut ini berjudul emak dalam bentuk puisi prosa Oleh Titis Arkadewi PanuluhSemilir angin menyapa senja temaram, terbayang seraut wajah tua merenung gelisah,rinai air mata teteskan rindu, mengalir deras di antara balutan kulit keriputmuLamunan goreskan khayalan pilu menyayat, perih luka tiada berdarah, sendiri menelusuri lorong panjang berujung kehampaan, bilakah bahagia kudapatEmak maafkan, dua dasawarsa kutinggalkan huma tua di atas bukit kapur, kubawa mimpi setinggi langit tanpa restumu, bertahun wujudkan impian belum juga berkenyataanMerenda waktu di negeri seberang, memintal hari-hari berpayung terik mentari, mengejar sejumput impian bahagia persembahanku nanti, tatkala bersimpuh dalam dekap hangatmuKetika dulu angkuhku berontak, menepis lembut nasehat menahan, di balik kesedihan tersungging senyuman meneduhkan jiwa, bagai mata air di mana mengalir ribuan kebajikan menghias bibir bijakmuKaulah pemilik surga di telapak kaki, yang setia menjejak langkah di waktu pagi dingin, pun siang bermandi peluh membanjiri raga, hingga malam menjaga buah hati, kasih sayangmu mengucur ribuan berkah illahiLetih lunglai kakiku menapaki asa di tengah gelombang kejam kehidupan, impian indah luluh lantak, bilah pendayung terlepas dan layar tak terkembang, takdir mengapung tanpa arah tujuanSerupa berenang di lautan luas haus tetap kurasa, dahaga dekap belaian juga tiupan doa menghembus ubun-ubun dua dasawarsa silamMenatap jingga merajut senja sunyi, terucap sebait doa mohon ampunan Tuhan, ingin kututup lembaran kelamEmak, esok aku pulang
.
  • 0a33r1n8zx.pages.dev/131
  • 0a33r1n8zx.pages.dev/226
  • 0a33r1n8zx.pages.dev/286
  • 0a33r1n8zx.pages.dev/253
  • 0a33r1n8zx.pages.dev/166
  • 0a33r1n8zx.pages.dev/123
  • 0a33r1n8zx.pages.dev/272
  • 0a33r1n8zx.pages.dev/426
  • puisi kangen ibu di kampung